Parlemen Ghana Izinkan Penggunaan Bahasa Daerah dalam Debat, Dorong Inklusivitas dan Warisan Budaya

Diedit oleh: Vera Mo

Pada tanggal 1 Juli 2025, Alban Sumana Kingsford Bagbin, Ketua Parlemen Ghana, mengumumkan bahwa Anggota Parlemen (MP) di Ghana akan segera diizinkan menggunakan bahasa daerah Ghana selama debat parlemen. Inisiatif ini bertujuan untuk merayakan keragaman bahasa Ghana dan membuat proses parlemen lebih mudah diakses.

Aturan Tetap Parlemen sudah mengizinkan MP untuk berbicara dalam bahasa ibu mereka, tetapi mereka diharuskan menyediakan terjemahan bahasa Inggris. Untuk memfasilitasi hal ini, Parlemen berencana merekrut ahli bahasa dan penerjemah untuk menawarkan terjemahan secara real-time selama sesi. Ini adalah langkah signifikan menuju peningkatan keterlibatan warga negara.

Clement Akoloh, Petugas Komunikasi untuk Parliamentary Network Africa, menyambut baik langkah tersebut, menggambarkannya sebagai sesuatu yang sudah lama tertunda. Ia menekankan bahwa negara-negara yang serius tentang pembangunan sering kali merangkul penggunaan bahasa daerah. Ghana adalah rumah bagi hampir 100 bahasa daerah, termasuk Twi, Fante, Ewe, Ga, Dagbani, Gonja, dan Hausa.

Keragaman bahasa menimbulkan tantangan logistik dalam menerapkan penggunaan bahasa daerah. Para ahli telah mengemukakan kekhawatiran tentang implikasi praktis, menyoroti kebutuhan akan mekanisme yang kuat untuk mendukung terjemahan dan interpretasi. Inisiatif ini adalah bagian dari upaya Parlemen yang lebih luas untuk membuat proses legislatif lebih mudah diakses.

Pada Februari 2024, Ketua Bagbin mengumumkan rencana untuk mengubah Ruang Sidang untuk mengakomodasi penggunaan bahasa daerah. Dengan menggabungkan bahasa daerah, inisiatif ini bertujuan untuk mempromosikan inklusivitas dan memperkuat wacana nasional. Keberhasilan implementasi akan bergantung pada perencanaan dan alokasi sumber daya yang efektif.

Bagi pembaca di Indonesia, inisiatif ini sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, semboyan bangsa yang mencerminkan persatuan dalam keberagaman. Penggunaan bahasa daerah dalam parlemen Ghana adalah contoh bagaimana negara berusaha merangkul dan menghargai keragaman budayanya. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan bahasa daerah di Indonesia, sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa.

Sumber-sumber

  • GhanaWeb

  • Kumasi City

  • Graphic Online

  • The Africa Report

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.