Krisis Literasi: Meneliti Pendidikan Anak Usia Dini dan Kualitas Guru di Filipina

Diedit oleh: Olga N

Krisis Literasi: Meneliti Pendidikan Anak Usia Dini dan Kualitas Guru di Filipina

Jutaan siswa sekolah menengah atas di Filipina lulus tanpa bisa membaca dan menulis, memicu saling menyalahkan. Prinsip utama dari PISA OECD menyoroti bahwa kualitas suatu sistem tidak dapat melebihi kualitas gurunya. Ini mengalihkan fokus untuk mengatasi kekurangan dalam sistem pendidikan.

Nutrisi di awal masa kanak-kanak adalah akar penyebab kelemahan pendidikan. Terlepas dari intervensi standar global, Filipina menghadapi cakupan yang terfragmentasi dan rendah. Data mengungkapkan bahwa persentase signifikan peserta didik tetap "terbuang" meskipun ada program pemberian makanan.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) tidak dapat diakses secara merata di seluruh negeri. Undang-Undang Republik 6972 mengamanatkan pusat penitipan anak, namun hanya 36% barangay yang memilikinya. Kesenjangan ekstrem terjadi antar kotamadya, menyoroti ketidaksetaraan terstruktur.

Kualitas guru PAUD mengkhawatirkan, banyak yang menua dan kurang pelatihan yang memadai. Persentase signifikan hanya memegang ijazah sekolah menengah atas. Jumlah lulusan dari program Pendidikan Anak Usia Dini sangat rendah.

Lulusan Pendidikan Anak Usia Dini menghadapi masalah sistemik dengan ujian lisensi. Sebagian besar guru pengembangan anak memegang posisi non-permanen dengan gaji yang kecil. UNICEF melaporkan perbedaan mencolok antara gaji rata-rata mereka dan gaji guru Taman Kanak-Kanak DepEd.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.