Reformasi Pendidikan: Menantang Hierarki untuk Pembelajaran Otentik
Reformasi pendidikan adalah prioritas global, yang bertujuan untuk memikirkan kembali pembelajaran. Namun, hierarki dalam sistem pendidikan dapat menghambat pembelajaran nyata, bahkan dengan pedagogi progresif. Masalah inti bukan hanya metode pengajaran, tetapi struktur ekosistem pembelajaran.
Hierarki mendikte pengetahuan, membungkam siswa, dan memprioritaskan instruksi dari atas ke bawah. Teoretikus seperti Paulo Freire, Ivan Illich, dan Michel Foucault telah mengkritik sistem ini. Mereka menyoroti bagaimana hierarki menghilangkan kekuatan peserta didik dan mereduksi guru menjadi pelaksana.
Kerangka Kurikulum Nasional (NCF) 2023 India berupaya menantang hierarki. Ia mengusulkan pendidikan berbasis kompetensi yang berpusat pada peserta didik yang menghargai konteks dan rasa ingin tahu. Kerangka kerja ini menciptakan ruang untuk ko-konstruksi pengetahuan, sebuah konsep anti-hierarkis.
Namun, implementasi menghadapi tantangan seperti pelatihan guru dan ketersediaan sumber daya. Membongkar hierarki membutuhkan perubahan budaya yang menghargai kepercayaan di atas kendali. Ruang pembelajaran non-hierarkis mendorong kebebasan terstruktur, memungkinkan pedagogi dan pemikiran kritis.
NCF 2023 India berupaya memperbaiki struktur warisan dengan mengambil dari tradisi India. Keberhasilan membutuhkan keberanian kolektif untuk menghargai transformasi di atas tradisi. Pendidikan sejati adalah jembatan pemahaman, yang membutuhkan pembongkaran tembok hierarkis.