Perancang acara semakin mengintegrasikan prinsip 'tempat ketiga' dalam desain mereka untuk mendorong komunitas dan keterlibatan. 'Tempat ketiga' adalah ruang sosial yang terpisah dari rumah dan tempat kerja, seperti kafe atau pusat komunitas, di mana orang berkumpul dan berinteraksi. Pandemi COVID-19 menyoroti pentingnya ruang-ruang ini dalam memerangi kesepian dan mempromosikan koneksi sosial. Melissa Van Dyke dari Creative Group menekankan pentingnya desain acara yang disengaja. Pilihan-pilihan kecil dan bijaksana dapat menghasilkan hasil emosional yang signifikan, seperti afinitas merek yang lebih dalam dan percakapan yang lebih bermakna. Di Indonesia, konsep ini mulai diterapkan dalam berbagai acara, mulai dari festival musik hingga pameran dagang. Mendesain acara seperti 'tempat ketiga' melibatkan penciptaan ruang terbuka dan nyaman yang mendorong interaksi informal. Pendekatan ini membantu peserta terhubung satu sama lain, berbagi pengalaman, dan membangun hubungan. Sebagai contoh, penyelenggara acara di Jakarta sering kali menyediakan area lounge yang nyaman dan area interaktif untuk meningkatkan pengalaman peserta. Dengan menumbuhkan rasa memiliki, perencana acara dapat menciptakan dampak yang langgeng dan berharga bagi peserta.
Desain Acara Mengadopsi Prinsip 'Tempat Ketiga' untuk Pengalaman yang Lebih Baik
Sumber-sumber
Smart Meetings
Third place - Wikipedia
Why Is Everybody Talking About “Third Places” Right Now? | BU Today | Boston University
Incentives and Event Solutions | Creative Group
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.