Para desainer Mesir mempelopori inovasi berkelanjutan dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi sirkular dan bahan-bahan ramah lingkungan ke dalam desain. Tren ini mencerminkan pergeseran global menuju praktik-praktik yang sadar lingkungan. Visenleer karya arsitek Moemen Sobh mengubah limbah laut menjadi tekstil berkelanjutan, mewujudkan ekonomi sirkular. Visenleer mempekerjakan keluarga nelayan untuk menciptakan produk menggunakan bahan dan pigmen alami, secara efektif mencerna polusi. Perancang busana Inggris Aurélie Fontan, dengan Regen Ink, menggunakan fitoremediasi untuk mengekstrak pigmen alami dari tanah, menawarkan alternatif berkelanjutan untuk pewarna kimia berbahaya. Proses ini menciptakan lapangan kerja dan memulihkan masyarakat. Program Creatives for Our Future dari Swarovski Foundation mendukung desainer seperti Fontan, yang menggabungkan desain, sains, dan kesehatan tanah. Inisiatif ini mendorong ketahanan dan harmoni antara area yang rusak dan sistem produktif. Para desainer ini menunjukkan bahwa kreativitas terletak pada produksi dan ingatan, mendorong era baru praktik desain berkelanjutan yang memprioritaskan kesejahteraan lingkungan dan sosial.
Desain Berkelanjutan: Inovasi Mesir dalam Ekonomi Sirkular dan Tekstil Ramah Lingkungan
Edited by: Irena I
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.