Pemimpin yang sukses membutuhkan pemikiran strategis, empati, dan autentisitas, menyeimbangkan efisiensi dengan kesejahteraan tim. Namun, secara konsisten memenuhi tuntutan ini dapat menyebabkan ketegangan emosional dan mental. Sebuah studi baru-baru ini menyoroti peran penting tidur dalam menjaga efektivitas kepemimpinan. Cukup tidur secara langsung memengaruhi kemampuan seorang pemimpin untuk menangani tugas sehari-hari, memotivasi tim, dan membuat keputusan yang tepat. Studi tersebut mengungkapkan bahwa kurang tidur secara signifikan merusak pemecahan masalah, kreativitas, kecerdasan emosional, dan manajemen stres. Selama tidur, khususnya fase REM, otak mengkonsolidasikan pembelajaran dan membentuk koneksi baru, mendorong pemikiran kreatif. Kurang tidur mengganggu proses ini, mengurangi efisiensi kognitif. Selain itu, kurang tidur melemahkan hubungan antara korteks prefrontal dan amigdala, menghambat regulasi emosi dan meningkatkan impulsivitas. Kurang tidur juga meningkatkan kadar kortisol, merusak manajemen stres dan berpotensi menyebabkan kelelahan dan kecemasan. Konsentrasi dan produktivitas juga terganggu, karena kurang tidur mengurangi rentang perhatian dan memori kerja. Memprioritaskan tidur dan memasukkan aktivitas pengurangan stres ke dalam rutinitas harian sangat penting bagi para pemimpin untuk menjaga efektivitas dan kesejahteraan mereka.
Kurang Tidur Merusak Keterampilan Kepemimpinan: Pemecahan Masalah, Kecerdasan Emosional, dan Manajemen Stres
Diedit oleh: Maria Sagir🐬 Mariamarina0506
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.