Pada 18 Juli 2025, terjadi pertukaran tahanan antara Venezuela, Amerika Serikat, dan El Salvador yang melibatkan pembebasan sepuluh warga negara Amerika Serikat yang sebelumnya ditahan di Venezuela. Sebagai gantinya, lebih dari 250 migran asal Venezuela yang sebelumnya dideportasi oleh Amerika Serikat ke El Salvador dan ditahan di penjara CECOT, dikembalikan ke Venezuela. Selain itu, sejumlah tahanan politik Venezuela juga dibebaskan dalam kesepakatan ini.
Perjanjian ini menandai pencapaian diplomatik bagi Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, dan Presiden El Salvador, Nayib Bukele, yang telah mengusulkan pertukaran ini beberapa bulan sebelumnya. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengapresiasi peran Bukele dalam memfasilitasi kesepakatan tersebut dan menyatakan bahwa semua warga negara Amerika yang ditahan secara tidak sah di Venezuela kini telah dibebaskan dan kembali ke tanah air mereka.
Proses pertukaran ini melibatkan pemulangan migran Venezuela yang sebelumnya dideportasi oleh Amerika Serikat ke El Salvador di bawah kebijakan imigrasi yang ketat. Migran-migran tersebut ditahan di penjara CECOT di El Salvador, yang dikenal dengan kondisi keamanan tinggi dan kontroversi terkait pelanggaran hak asasi manusia. Setelah pembebasan, beberapa migran melaporkan bahwa mereka telah mengalami perlakuan buruk selama penahanan di El Salvador.
Selain itu, dalam kesepakatan ini, sejumlah tahanan politik Venezuela dibebaskan, meskipun jumlah pastinya tidak diungkapkan. Pembebasan ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan politik dan meningkatkan hubungan antara ketiga negara yang terlibat.
Kesepakatan ini juga mencerminkan upaya diplomatik yang signifikan dalam menyelesaikan isu-isu terkait penahanan warga negara dan migran, serta menunjukkan pentingnya dialog dan kerjasama internasional dalam menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan dan politik.