Delta Air Lines telah mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dalam operasionalnya, khususnya dalam penetapan harga dan layanan reservasi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
CEO Delta, Ed Bastian, menjelaskan bahwa perusahaan berupaya memanfaatkan AI untuk mempercepat waktu tunggu pelanggan dalam mendapatkan jawaban atas pertanyaan reservasi. Dengan demikian, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain itu, Delta juga mulai menguji penggunaan AI dalam penetapan harga tiket, dengan harapan dapat menentukan harga yang sesuai dengan permintaan dan perilaku pelanggan secara real-time. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kepuasan pelanggan. Namun, Delta menekankan pentingnya pendekatan yang hati-hati dalam penerapan AI untuk menghindari kesalahan dan memastikan keakuratan informasi yang diberikan kepada pelanggan.
Selain itu, Delta telah menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan sistem penetapan harga berbasis AI. Sistem ini dirancang untuk menganalisis berbagai faktor, termasuk permintaan pasar, harga pesaing, dan perilaku pembelian pelanggan, guna menentukan harga tiket yang optimal. Dengan demikian, Delta berharap dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif dan relevan bagi pelanggan. Namun, perusahaan juga menyadari pentingnya menjaga transparansi dan keadilan dalam penerapan sistem harga ini, serta memastikan bahwa pelanggan tidak merasa dirugikan oleh perubahan harga yang terlalu sering atau tidak dapat diprediksi.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Delta untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan kepada pelanggan melalui pemanfaatan teknologi canggih. Perusahaan berupaya memastikan bahwa penerapan AI dalam operasionalnya dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak yang terlibat.