Australia telah mengirimkan tank M1A1 Abrams ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan senilai A$245 juta (sekitar US$160 juta) untuk memperkuat pertahanan Ukraina terhadap invasi Rusia yang sedang berlangsung. Sebagian besar dari 49 tank yang dijanjikan telah diserahkan, dengan sisanya diharapkan tiba dalam beberapa bulan mendatang, menurut Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles. Pengiriman ini merupakan bagian dari paket bantuan yang lebih luas senilai A$1,5 miliar (sekitar US$980 juta) dari Australia, yang mencakup amunisi dan peralatan pertahanan lainnya. Australia, sebagai salah satu donor non-NATO terbesar untuk Ukraina, juga telah memberlakukan sanksi terhadap individu dan entitas Rusia, serta melarang ekspor alumina dan bijih aluminium ke Rusia. Pemerintah Australia mengutuk Rusia sebagai pihak yang memulai konflik dan menekankan bahwa penyelesaian harus dilakukan sesuai dengan keinginan Ukraina.
Pengiriman tank ini telah menimbulkan diskusi di kalangan pejabat AS. Beberapa dari mereka secara pribadi mengungkapkan kekhawatiran mengenai efektivitas dan pemeliharaan tank-tank tersebut di medan perang Ukraina. Meskipun demikian, keputusan Australia untuk melanjutkan pengiriman ini menunjukkan komitmen kuat negara tersebut dalam mendukung Ukraina.
Pengiriman tank M1A1 Abrams ini menegaskan solidaritas internasional dalam mendukung Ukraina menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh konflik yang sedang berlangsung.