Meta telah memutuskan untuk tidak menandatangani Kode Praktik Kecerdasan Buatan (AI) Uni Eropa, yang diumumkan pada 10 Juli 2025. Keputusan ini menyoroti dinamika kompleks dalam interaksi antara manusia dan teknologi AI, serta dampak sosial-psikologis yang ditimbulkan.
Joel Kaplan, Kepala Urusan Global Meta, menyatakan bahwa kode tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum bagi pengembang model dan mencakup langkah-langkah yang melampaui lingkup Undang-Undang AI. Penolakan ini mencerminkan kekhawatiran tentang implikasi hukum dan operasional dari peraturan AI baru UE. Perusahaan ini, bersama dengan perusahaan lain, telah menyuarakan keprihatinan tentang dampak peraturan ini terhadap inovasi dan pengembangan teknologi.
Menurut penelitian, penggunaan AI dapat memengaruhi perilaku sosial dan emosional manusia, termasuk cara kita berkomunikasi, bekerja, dan berinteraksi. Kode praktik sukarela ini bertujuan untuk mengklarifikasi aturan dalam Undang-Undang AI, yang akan berlaku mulai 2 Agustus 2025, untuk penyedia model AI tujuan umum. Meta bermaksud untuk terus berkolaborasi dengan otoritas Eropa untuk memastikan lingkungan regulasi yang mendorong inovasi dan pertumbuhan di sektor AI. Keputusan ini juga mencerminkan kebutuhan untuk mempertimbangkan dampak sosial-psikologis dari teknologi AI pada masyarakat.