Yayoi Kusama, seniman Jepang yang terkenal dengan motif polkadot dan instalasi imersifnya, dimasukkan dalam daftar 100 orang paling berpengaruh majalah Time tahun 2025. Pengakuan ini mengakui dampak abadi Kusama pada dunia seni kontemporer.
Lahir di Matsumoto, Jepang, Kusama mulai melukis di usia muda, terinspirasi oleh halusinasi yang seringkali menyertakan ladang polkadot. Motif khas ini menjadi ciri khas seninya. Ia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1958 dan membenamkan dirinya dalam dunia seni New York tahun 1960-an, berasosiasi dengan gerakan Pop Art.
Selama periode ini, Kusama menyelenggarakan banyak "happenings" di New York, termasuk pertunjukan di mana ia melukis peserta telanjang dengan polkadot warna-warni. Karya-karya ini mengeksplorasi tema identitas, seksualitas, dan tubuh, menantang konvensi sosial pada saat itu. Karyanya terus dipamerkan di museum di seluruh dunia, menarik jutaan pengunjung dan mengukuhkan statusnya sebagai ikon global.
Pada tahun 2025, Kusama menerima pengakuan internasional atas pengaruhnya dalam seni kontemporer. Kemampuannya untuk memadukan elemen tradisional Jepang dengan pengaruh Barat telah menginspirasi banyak generasi seniman. Desainer Marc Jacobs telah berbagi kekagumannya pada Kusama, menyoroti pengaruh radikalnya di dunia seni.
Pengaruh Kusama meluas melampaui dunia seni. Karyanya dengan Louis Vuitton, khususnya, menghasilkan koleksi ikonik yang menampilkan polkadot khasnya dan elemen cermin. Kolaborasi pertama terjadi pada tahun 2012. Pakaian, tas, sepatu, dan aksesori yang dibuat oleh Marc Jacobs dihiasi dengan polkadot yang mudah dikenali. Koleksi ini telah menjadi salah satu yang paling laris dalam sejarah Louis Vuitton. Pada tahun 2023, bekerja sama dengan rumah mode, sebuah koleksi bernama "Creating Infinity" dibuat. Itu termasuk lebih dari 400 objek, termasuk pakaian, tas, sepatu kets, perhiasan, serta parfum dan koper.
Kusama terus hidup dan berkarya di Jepang, menjaga kehadiran aktif di dunia seni internasional. Kemampuannya untuk membahas tema-tema universal melalui seninya telah membuat karya-karyanya abadi, terus beresonansi dengan audiens pada tahun 2025 dan seterusnya.