Penelitian menunjukkan bahwa ketahanan psikologis berperan penting dalam meningkatkan harapan hidup. Studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Mental Health mengungkapkan bahwa individu dengan tingkat ketahanan mental tinggi memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan mereka dengan ketahanan mental rendah. Faktor-faktor seperti optimisme, kemampuan beradaptasi, efikasi diri, dan pengaturan emosi berkontribusi pada peningkatan ketahanan psikologis.
Dalam konteks pendidikan, pengembangan ketahanan psikologis menjadi aspek penting. Program-program pendidikan yang fokus pada pengembangan karakter dan keterampilan sosial-emosional semakin populer. Kurikulum sekolah mulai memasukkan materi tentang manajemen stres dan pengembangan diri untuk membantu siswa mengatasi tantangan dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Selain itu, penelitian di Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa kesejahteraan subjektif berperan sebagai mediator dalam hubungan antara kegigihan, pengaturan emosi diri, dan pengasuhan berbasis kekuatan terhadap keberhasilan akademik remaja. Hal ini menekankan pentingnya dukungan keluarga dan pengembangan internal remaja dalam mencapai prestasi akademik yang optimal.
Oleh karena itu, meningkatkan ketahanan psikologis melalui pendidikan dan dukungan keluarga menjadi kunci dalam pencegahan penyakit dan mendorong penuaan yang sehat.